Bila sampai takdir dan saatnya,akan ku tinggalkan semua ini bukan untuk dikenang, jauh untuk disanjung,Cuma yang ku pinta jangan diumpat keji lagi kenangan yang ku tinggalkan.
Saat demi saat hati mu semangkin jauh, naluri mu berbisik ingin mencipta perpisahan antara kita, aku mendengarkan rintihan itu melalui telinga hati ku kerana aku menyayangi mu lebih dari jiwa ku, saat demi saat perilaku mu berubah aku melihat dengan mata hati ku kerana aku menyayangi mu lebih dari jiwa ku.
Saat demi saat hati mu semangkin jauh, naluri mu berbisik ingin mencipta perpisahan antara kita, aku mendengarkan rintihan itu melalui telinga hati ku kerana aku menyayangi mu lebih dari jiwa ku, saat demi saat perilaku mu berubah aku melihat dengan mata hati ku kerana aku menyayangi mu lebih dari jiwa ku.
Kalau ini yang dikatakan takdir, ertinya bila tiba saatnya kita akan berpisah, Cuma sekadar doa yang ku pohon agar aku ditakdirkan pergi untuk selamanya menemui yang maha esa agar agenda pepisahan yang kau pinta menjadi kenyataan.
Sekadar sisa nyawa yang ada akan ku penuhi rasa tanggong jawap ku terhadap anak-anak dan kedua isteri ku. Andainya takdir yang telah terjadi ini menyakitkan, ku pohon jutaan kemaafan dari mu. Andainaya kedamaian yang ku impiankan dimakbulkan tuhan itulah hakikat kehidupan yang ku impikan.